The World Hanung Jessica

The World Hanung Jessica
The World Hanung Jessica

Selasa, 10 Juni 2014

Laporan Kebudayaan Hindu-Budha yang masih dilakukan disekitar tempat tinggal




LAPORAN
Kebudayaan Hindu-Budha yang masih dilakukan disekitar tempat tinggal
BAB I

Pendahuluan
A. Latar Belakang Pengamatan
-         Kebudayaan Hindu-Budha yang masih dilakukan disekitar tempat tinggal saya.
B. Tujuan Pengamatan
-         Mengidentifikasi unsur-unsur budaya hindhu-budha yang masih ada saat ini.

C. Kegunaan Pengamatan
-         Menambah wawasan pengetahuan sejarah

BAB II
ISI
Di daerah saya saat ini masih menerapkan suatu adat/sistem kepercayaan yang di campur dengan ajaran islam atau agama yang lain. Kegiatan tersebut masih sering saat lihat di daerah saya. Ada beberapa contoh sebagai berikut :
1.          Nyadran yaitu salah satu tradisi masyarakat untuk menyambut bulan Ramadhan. Masyarakat biasanya akan berkumpul disuatu tempat dengan membawa ma’eman kanggo dinikmati bareng-bareng kemudian membaca Tahlil lan Do'a.
Sakdurunge melaksanakan kegiatan adat tersebut masing-masing keluarga utawa masyarakat berziarah kemakam para leluhur.
Ritual nyadran dilaksanakake ana ing sasi sya'ban menurut penanggalan Islam atau ruwah dalam penanggalan Jawa.
Nyadran iku saka bahasa sanskerta ''Sraddha'' yang berarti keyakinan utawa Piandel, secara sederhana nyadran adalah kegiatan bersih makam yang dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat jawa yang umumnya tinggal dipedesaan. Nyadran adalah bentuk peninggalan bersejarah yang perlu kita lestarikan khususnya di masyarakat jawa sebagai wujud nguri-nguri budaya jawa (ben tambah urip tur langgeng) Tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman Hindu-Budha sebelum masuknya ajaran Islam ana ing tanah Jawa.
Kesuksesan Islam ana ing tanah Jawa yang telah di komandani sunan-sunan Wali Songo ini, tak lepas dari respon para wali tentang adat istiadat yang berlaku di masyarakat kala itu, mereka (sunan-sunan wali singo) tidak menentang adat istiadat, namun malah menjadikan adat sebagai sarana dakwah, Sunan Kali Jogo dengan wayangnya, dan sunan-sunan wali songo yang lainnya bahkan judi dan minuman keraspun dapat dijadikan ajang dakwah oleh mereka.

2.    Bidang agama, yaitu berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia .Sebelum masuk pengaruh India, kepercayaan yang berkembang di Indonesia masih bersifat animisme dan dinamisme. Masyarakat pada saat itu melakukan pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan kekuatan-kekuatan benda-benda pusaka tertentu serta kepercayaan pada kekuatan-kekuatan alam. Dengan masuknya pengaruh Hindu-Buddha, kepercayaan asli bangsa Indonesia ini kemudian berakulturasi dengan agama Hindu-Buddha. Hal ini terbukti dari beberapa upacara keagamaan Hindu-Buddha yang berkembang di Indonesia walaupun dalam beberapa hal tidak seketat atau mirip dengan tata cara keagamaan yang berkembang di India. Kondisi ini menunjukkan bahwa dalam tatacara pelaksanaan upacara keagamaan mengalami proses sinkretisme antara kebudayaan agama Hindu-Buddha dengan kebudayaan asli bangsa Indonesia.
3.    Wayangan
Wayangan merupakan salah satu acara yang biasanya diadakan untuk syukuran atas pelimpahan rahmat contohnya hasil panen melimpah. Itu masih marak terjadi di sekitar tempat tinggal saya. Tokoh-tokoh wayang yang berasal dari India (Hindu-Budha), tetapi wayangnya asli dari Indonesia.
4.    Kondangan
Kondangan adalah suatu adat istiadat yang biasanya untuk mensyukuri/memperingsti berapa hari orang meninggal (contoh : 7 hari-nan), syukuran kelahiran bayi di kenal dengan istilah selapanan, dan mempercayai bahwa dengan diadakannya kondangan segala sesuatu yang buruk ada menghindari orang yang mengadakan kondangan tersebut.

BAB III
Penutup
Jadi, di tempat tinggal saya masih banyak yang melestarikan adat istiadat dari zaman nenek moyang walaupun sudah tercampur dengan agama islam,dll, sehingga tidak ada salahnya kita melestarikan budaya tersebut asal tidak menyimpang dari ajaran agama yang kita anut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar