The World Hanung Jessica

The World Hanung Jessica
The World Hanung Jessica

Selasa, 07 Januari 2014

SEJARAH INTERNET DI INDONESIA

SEJARAH INTERNET DI INDONESIA

Sejarah internet Indonesia bermula pada tahun 1990-an. Saat itu, jaringan internet di Indonesia lebih di kenal sebagai Paguyuban Network. Pembangunan jaringan internet di Indonesia tidak lepas dari tokoh-tokoh seperti M.Samik Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhamad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W.Purbo.

Pada tahu 1992-1993, Muhammad Ihsan, seorang peneliti LAPAN menjalin kerja sama dengan lembaga penelitian antariksa Jerman dan mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi radio paket pada band 70 cm dan 2 m. Di kemudian hari, Muhammad Ihsan menjadi motor penggerak di LAPAN untuk membangun dan mengoperasikan satelit buatan LAPAN Indonesia yang di kenal LAPAN TUBSAT maupun INASAT.

Jaringan LAPAN dikenal JASIPAKTA dan di dukung oleh DLR. Muhammad Ihsan mengoperasikan relai penghubung antara ITB Bandung dengan gateway internet yang ada BPPT.Di BPPT, Firman Siregar mengoperasikan gateway radio paket yang bekerja pada band 70 cm. komputer PC 386 sederhana yang menjalankan NOS di atas system operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya.

Tanggal 7 juni 1994, Randy Bush dan Portland, Oregon, Amerika Serikat melakukan ping ke IPTEKNET dan kemudian melaporkan hasilnya kepada rekan-rekannya di National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat. Dalam laporan Randy Bush tertera waktu yang dibutuhkan waktu yang melalui jaringan Leased Line yang berkecepatan 64 Kbps.

Pada tahun 1992, Suryono Adisoemarta mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. ITB akhirnya turut berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Di ITB, modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Berawal dari teknologi radio paket kecepatan 1.200 bps, pada tahun 1995, ITB kemudian memperoleh sambungan 24 jam 14.4 Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET. Akses internet tetap diberikan secara Cuma-Cuma kepada rekan-rekannya yang lainnya khususnya di PaguyubanNet.

September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiative (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1,5 Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2 Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan AI3 Indonesia yang mengkaitkan lebih dari 25 Lembaga pendidikan di Indonesia di tahun 1997-1998.


Nahhh..itu lah sejarah Internet di Indonesia yang sekarang kita pakai berkat jasa Muhammad Ihsan tuhh..thank you pak ! J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar